Kamis, 03 Juli 2014

Pelangi's Imagination (next9)

Tepat setengah tujuh. Bel rumah Pelangi bunyi. Udah jelas itu Ray. Sumpah nervous!
"Hei, Pelangi. Udah siap?" Tanya manis Ray ke Pelangi.
"Siap apa nya? Jadi keluar? Oh. Yaudah ayo ayo aja." Jawab ketus Pelangi saking saltingnya.

"Ya jadi lah. Ngapain kamu dandan gini kalau nggak jadi? Dasar kamu." Tawa Ray sambil acak acak rambut Pelangi.
"Yaaaaa.. Suka suka. Biasa aja." jawab Pelangi sewot. Setelah beberapa saat dan sampai tujuan...
"Pelangi, kamu tutup mata ya. Aku udah siapin buat kamu." Ray menutup mata pelangi dan berjalan ke tempat yang udah disiapin.
"Apaan? Kudu inget. Kita nggak pacaran ya, nggak usah sok so sweet." Kata Pelangi masih sewot setengah mati saking saltingnya.
"Ampun deh anak ini juteknya.. Udah bos buka mata gih." Kata Ray menatap Pelangi yang lagi speechless melihat keadaan sekitar.
Secret garden. Private dinner. Candlelight. Rose. Melody. Semua udah disiapin Ray spesial buat Pelangi.
Apa maksudnya? Apa maksudnya? Apa?! Tadi dia bilang naksir sama cewek. Sekarang dia gampang banget perlakuin gini. Tuhan! Please! Aku takut makin ada rasa lebih lebih yang nggak pantes. *dalam hati Pelangi
"Gimana? Seneng?" Bisik Ray sambil menatap tersenyum dalam.
"Aku bukan cewek yang so sweet, yang bisa ngerti abis gini musti ngrespon gimana." Jawab Pelangi stay cool banget.
Ray cuma tersenyum terus bilang...
"Cewek yang aku suka itu kamu. Bukan yang lain. Dari awal masuk SMA aku udah ada rasa ke kamu. Tapi kamu cuma nganggep aku temen baik temen deket atau sahabat yang terus sabar meskipun kamu udah jutekin kayak gimana aja. Aku emang nggak pernah ngerti perasaan kamu ke aku. Aku ngungkapin ini semua sebelum terlambat. Sebelum aku berangkat ke Oxford. Apa kamu ada rasa yang sama?"
"Ray....." jawab Pelangi udah nggak bisa nahan air mata.
"Iya Pelangi maaf kalau aku gini. Aku emang harus bilang. Maaf.."
Akhirnya Pelangi menjawab...
"Ray, kamu nggak perlu minta maaf. Aku yang minta maaf. Selama ini aku selalu nutupin perasaanku sama sikap dinginku. Aku terlalu gengsi buat ngakui perasaanku kalau aku ada rasa sama cowok yang satu sekolah sama aku. Sekolah yang sama sekali nggak pernah aku harepin. Aku gengsi. Aku takut rasa itu mulai dateng lebih. Aku takut kalau aku ada rasa ke orang yang sering aku sakitin, aku jutekin. Tapi ternyata orang yang udah aku gituin justru ngungkapin ada rasa lebih ke aku. Astaga, Ray! Kamu bodoh Ray! Aku jahat! Tapi aku juga sayang kamu, lebih dari sahabat deket! Maaf, Ray.."
"kok maaf juga? Jadian dong? Udah lah selama ini aku ngerti banget kok kamu orangnya gimana. Aku bakal usahain untuk 'kita'. Kamu juga ya.." Tanya Ray serius menatap Pelangi.
"Kamu yakin? Abis ini kamu ninggalin SMA. Ke oxford. Ninggalin aku. Kamu yakin? Maaf Ray, itu semua nggak gampang.." jawab Pelangi dengan mata berkaca-kaca.
"Pelangi.. Kamu harus yakin. Selama kita sama sama sayang sama sama suka, kita musti jalanin dulu barengan. Aku serius sama kamu. Kamu kudu yakin sama 'kita'. Kita sama sama usahain buat 'kita' Sanggup, ya?" Kata Ray meyakinkan sambil menatap dan memegang pundak Pelangi.
"i i iya ya ya yaudah.. Sialan jadi ini ceritanya aku jadian sama cowok satu sekolah aku? Please!" Kata Pelangi tersipu malu.
"Hei! Dasar.. Masak ja'im mulu? Nggak masalah kali. Aku bakal serius sama sekolah aku, sama kuliah aku, sama karir aku ke depan, serius sama kamu juga. Kamu tenang aja." Kata Ray sambil mengulurkan jari kelingkingnya ke Pelangi.
Malam itu tepat 19.19 mereka resmi jadian. Udah gak ada yang namanya jutek jutekan. mereka udah selayaknya pasangan yang ada status 'pacaran'. Dan semenjak hari itu dia nemuin Semangatnya di dunia SMA yang selama ini dia anggap bener bener masa tersurem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar